NOVAYANTI'S BLOG

Rabu, 28 November 2012


MIMPI TERINDAH

Angin yang berhembus di malam hari yang membuat kulitku merinding dan seakan-akan masuk ke  perlahan-lahan. Ku pandangi disekelilingku ternyata tak ada seorang pun disitu  dan akupun membuka kaca jendela kamarku, ku lihat pohon seperti melambai-lambai ke arahku karena tiupan angin dimalam hari. Aku duduk meratapi kesedihan yang kualaimi sekarang. Dan tiba-tiba aku tersentak karena bel rumah berbunyi. Aku berlali menuju pintu dan aku membukanya ternyata ibu ku baru pulang. dan dia pun langsung pergi kemar tanpa basa-basi. Lalu aku menegurnya
”mama..."
ia pun menoleh ke arah ku
"ia nak, bentar dulu mama capek mau istirahat"
Dia pun langsung pergi meninggalkan aku. kemudian aku pun termenung dikamar. aku memikirkan sesuatu hal yang akan membuat ku sedih terpuruk seperti ini. Aku mengingat hari ulang tahun ku besok akan tiba tapi aku berpikir dihari itu aku akan merasakan kesedihan yang amat tak bisa dipungkiri. Mungkin dihari itu tiada orang yang akan mengingatnya termasuk orang tuaku. orang tuaku selalu sibuk dan teman-teman ku pun cuek dengan hari ulang tahun ku. aku tak tau harus bagaimana nanti ketika hari itu tiba. Biasanya hari ulang tahun pada tiap orang itu akan membuatnya bahagia dan senang tidak seperti aku yang akan sedih dihari itu.  Apa yang akan terjadi besok dengan ku? pikiran itu selalu terlintas di otakku. Setelah termenung lambat laun Mata ku tak bisa lagi dibuka dan mulut ku pun terus menguap  itu semua petanda bahwa aku akan segera tidur terlelap.
Ketika itu pula  aku bermimpi hari itu seperti biasanya aku mengawali aktivitasku dengan mandi setelah mandi sarapan dan lalu pergi berangkat kesekolah. Tiba disekolah aku datang dan duduk di bangkuku yang tepatnya di depan meja guru. Mereka semua cuek dengan diriku tanpa merasa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku. dan kemudian aku menyapa salah seorang teman ku
" hai rara...."
tapi ternyata dia seolah-olah tidak mendengar sapaanku. aku terdiam dan tak berani mengeluarkan kata-kata lagi. disitu aku merasa bahwa ini lebih buruk daripada yang ku bayangkan. Dihari ulangtahun ku ini semua orang tak mengingatnya. Aku sedih tapi aku tak berani mengerluarkan air mata di depan para teman-teman sekelasku. Aku takut dikira mereka aku cengeng.
Bel tanda masuk pun berbunyi dan semua anak-anak memasuki ruangan kelas masing-masing. Guru bahasa indonesia pun tiba di kelas dan akan memulai pelajaran. Lalu dia menyapa semua murid-muridnya
"selamat pagi anak-anak....."
"selamat pagi bu...."
semua anak-anak serempak mengatakannya.
dan kemudian itu itu melanjutkan materi pelajarannya. Pada hari itu aku sangat tidak kosentrasi memikirkan pelajaran yang diberikan oleh ibu guru tersebut sebab hari ini orang-orang tidak mengingat hari ulang tahun ku dan juga teman-teman sekelas ku tidak mengacuhkanku. karena lama termenung ibu guru memperhatikan  bahwa  aku tidak mendengarkan pelajarannya. lalu dia membentakku
"hessa....."
dia memanggil-manggil namaku berulang kali tetapi aku tidak mendengarnya. dan pada akhirnya dia mendatangi ketempat dudukku dan berteriak keras. tiba-tiba aku tersentak dari lamunanku. ibu itu kemudian menghukumku dengan disuruh menyuci WC. dan kemudian aku menurutinya dan pergi ke kamar mandi untuk melaksanakannya.
Setelah selesai aku pun kembali kekelas dan duduk kembali. Bel istirahat berbunyi aku pun hendak pergi kekanti lalu aku mengajak rara.
"ra, ayok ke kantin makan?"
"gk ah kamu aja sendiri, aku lagi malas"
mendengar jawaban dari rara aku heran kok gk biasanya dia menolak kalau ke kantin, lalu mendengar jawaban dari rara aku langsung pergi sendiri ke kantin. tidak beberapa lama bel berbunyi. anak-anak masuk ke kelas masing-masing dan mengikuti pelajaran terakhirnya. tidak beberapa lama bel pun berbunyi petanda berakhirlah pelajaran. mendengar bel itu aku pun cepat-cepat menyusun peralatanku dan segera pulang. Tapi biasnya aku pulang dengan rara akan tetapi aku takut mengajak dia. dia pasti lagi tidak mau itu. sifat rara hari ini berubah ditambah lagi teman sekelas yang selalu cuek hari ini. sepertinya aku sebatang kara di sekolah ini tiada orang yang ingin berteman dengan diriku. Lalu ku putuskan untuk pulang sendiri. Ku pergi menuju gerbang sekolah dan menunggu angkot yang lewat. ku lambaikan tanganku kearah angkot yang lewat dan angkot tersebut berhenti. kemudiaan aku masuk dan angkot pun maju untuk mengantarkan penumpangnya.
setibanya dirumah aku menghempaskan diriku di tempat tidur dan kemudian terlelap. Kemudian setelah lama tidur aku mendengar bel berbunyi. aku berpikir ini pasti mama baru pulang. mama jahat sampai saat ini dia tak mengucapkan kata selamat untuk diriku. tanpa disadari air mataku menetes membasahi pipi ku. lalu kuusap air mata ku dan membuka pintu kepada mamaku.
Setelah itu, aku pun kembali ke kamar. dikamar itu ku tuangkan semua pilu ku dengan menangis sepuasnya karena kesedihan ini. dan tidak beberapa lama tiba-tiba lampu mati. aku sangat takut aku tak tau ingin berbuat apa. kalau aku memanggil mama pasti dia akan tau kalau aku baru siap menangis. lalu ku putuskan untuk bertahan dikamar sendirian sambil menutup mataku dengan selimut.
tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarku aku semakin takut dengan itu. lalu aku tidak bisa menahan lagi dan akhirnya aku teriak memanggil mama. dan tiba-tiba lampu hidup aku melihat mama, teman-teman sekelas ku dan salah seorang pemuda yang memegang kue ulang tahun sudah berada di dalam kamarku. mereka semuanya menyanyikan lagu selamat ulang takun padaku. aku tak dapat menahan air mataku dan aku lalu memeluk mama ku. ternyata mama dan teman-teman ku sudah merencanakan semuanya ini. aku semakin memeluk erat mamaku dan menangis di pundaknya. salah seorang pemuda yang memegang kue ulang tahun mendekatiku dan menyuruhku untuk meniup lilinnya. dan pemuda itu ternyata orang yang selama ini aku sukai di sekolah dan ternyata dia juga menyukaiku. aku kemudian meniup lilin tersebut. emuda itu lalu menyatakan
"selamat ulang tahun ya hessa"
" ia aku senang bangat kamu bisa ingat hari ulang tahun ku. aku pikir hari adalah hari dimana aku akan merasa kesedihan yang tak bisa dilupakan."
dia pun mendekapku erat dan pada hari itu juga dia menyatakan cintanya padaku di depan teman-teman dan mamaku.
" hessa, maukah kau jadi pacarku?"
sambil dia menyanyikan sebuah lagu untuk ku

sudah lama ku menanti dirimu
ku tak tau sampai kapankah
sudah lama kita bersama-sama
tapi segini sajakah
entah sampai kapan...
entah sampai kapan...
hari ini q akan menyatakan cinta
nyatakan cinta.....
aku tak mau menunggu terlalu lama
terlalu lama....

" hatiku pun tak bisa dibohongi. lalu aku menjawab iya rico. aku mau jadi pacarmu"
teman-temanku pun semua bersorak ria mendengar bahwa rico menembak aku pada hari ini sambil menyanyikan sebuah lagu.  aku teramat senang sekali. dan aku pun memeluk rico. Acara itu pun dilanjutkan sesuai rencara.
setelah acaranya selesai, semua teman-teman pun berpulangan karena hari sudah malam. rico pun pulang dengan berpamitan kepadaku. aku pun tersenyum kepadanya
" hati-hati di jalan y rico"
"ia hessa"
mereka semua pun berpulangan. tinggal aku dengan mama ku yang tinggal. kami kemudian masuk kerumah dan pergi ke kamar masing-masing. sebelumnya aku memeluk mama dan mengucapkan terima kasih untuk surpise hari ini.
" aku sayang mama"
"mama juga sayang"
tiba-tiba aku tersentak dari tempat tidur. dan ternyata sungguh ternyata ini semua hanya mimpi yang mengelabuhi malam ku. aku kemudian beranjak dari tempat tidur dan melihat jam ternyata sudah subhu. aku segera  pergi kemar mandi untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat. dan setelah itu aku berdoa kepada tuhan agar mimpi yang kualami tadi malam mudah-mudahan itu semua menjadi nyata untuk hari ini.