MIMPI TERINDAH
Angin yang berhembus di malam hari yang membuat kulitku
merinding dan seakan-akan masuk ke
perlahan-lahan. Ku pandangi disekelilingku ternyata tak ada seorang pun
disitu dan akupun membuka kaca jendela
kamarku, ku lihat pohon seperti melambai-lambai ke arahku karena tiupan angin
dimalam hari. Aku duduk meratapi kesedihan yang kualaimi sekarang. Dan
tiba-tiba aku tersentak karena bel rumah berbunyi. Aku berlali menuju pintu dan
aku membukanya ternyata ibu ku baru pulang. dan dia pun langsung pergi kemar
tanpa basa-basi. Lalu aku menegurnya
”mama..."
ia pun menoleh ke arah ku
"ia nak, bentar dulu mama capek mau istirahat"
Dia pun langsung pergi meninggalkan aku. kemudian aku pun
termenung dikamar. aku memikirkan sesuatu hal yang akan membuat ku sedih
terpuruk seperti ini. Aku mengingat hari ulang tahun ku besok akan tiba tapi
aku berpikir dihari itu aku akan merasakan kesedihan yang amat tak bisa
dipungkiri. Mungkin dihari itu tiada orang yang akan mengingatnya termasuk
orang tuaku. orang tuaku selalu sibuk dan teman-teman ku pun cuek dengan hari
ulang tahun ku. aku tak tau harus bagaimana nanti ketika hari itu tiba.
Biasanya hari ulang tahun pada tiap orang itu akan membuatnya bahagia dan
senang tidak seperti aku yang akan sedih dihari itu. Apa yang akan terjadi besok dengan ku? pikiran
itu selalu terlintas di otakku. Setelah termenung lambat laun Mata ku tak bisa
lagi dibuka dan mulut ku pun terus menguap
itu semua petanda bahwa aku akan segera tidur terlelap.
Ketika itu pula aku bermimpi hari itu seperti biasanya aku
mengawali aktivitasku dengan mandi setelah mandi sarapan dan lalu pergi
berangkat kesekolah. Tiba disekolah aku datang dan duduk di bangkuku yang
tepatnya di depan meja guru. Mereka semua cuek dengan diriku tanpa merasa bahwa
hari ini adalah hari ulang tahunku. dan kemudian aku menyapa salah seorang
teman ku
" hai rara...."
tapi ternyata dia seolah-olah tidak mendengar sapaanku.
aku terdiam dan tak berani mengeluarkan kata-kata lagi. disitu aku merasa bahwa
ini lebih buruk daripada yang ku bayangkan. Dihari ulangtahun ku ini semua
orang tak mengingatnya. Aku sedih tapi aku tak berani mengerluarkan air mata di
depan para teman-teman sekelasku. Aku takut dikira mereka aku cengeng.
Bel tanda masuk pun berbunyi dan semua anak-anak memasuki
ruangan kelas masing-masing. Guru bahasa indonesia pun tiba di kelas dan akan
memulai pelajaran. Lalu dia menyapa semua murid-muridnya
"selamat pagi anak-anak....."
"selamat pagi bu...."
semua anak-anak serempak mengatakannya.
dan kemudian itu itu melanjutkan materi pelajarannya.
Pada hari itu aku sangat tidak kosentrasi memikirkan pelajaran yang diberikan
oleh ibu guru tersebut sebab hari ini orang-orang tidak mengingat hari ulang
tahun ku dan juga teman-teman sekelas ku tidak mengacuhkanku. karena lama
termenung ibu guru memperhatikan
bahwa aku tidak mendengarkan
pelajarannya. lalu dia membentakku
"hessa....."
dia memanggil-manggil namaku berulang kali tetapi aku
tidak mendengarnya. dan pada akhirnya dia mendatangi ketempat dudukku dan berteriak
keras. tiba-tiba aku tersentak dari lamunanku. ibu itu kemudian menghukumku dengan
disuruh menyuci WC. dan kemudian aku menurutinya dan pergi ke kamar mandi untuk
melaksanakannya.
Setelah selesai aku pun kembali kekelas dan duduk
kembali. Bel istirahat berbunyi aku pun hendak pergi kekanti lalu aku mengajak
rara.
"ra, ayok ke kantin makan?"
"gk ah kamu aja sendiri, aku lagi malas"
mendengar jawaban dari rara aku heran kok gk biasanya dia
menolak kalau ke kantin, lalu mendengar jawaban dari rara aku langsung pergi
sendiri ke kantin. tidak beberapa lama bel berbunyi. anak-anak masuk ke kelas
masing-masing dan mengikuti pelajaran terakhirnya. tidak beberapa lama bel pun
berbunyi petanda berakhirlah pelajaran. mendengar bel itu aku pun cepat-cepat
menyusun peralatanku dan segera pulang. Tapi biasnya aku pulang dengan rara
akan tetapi aku takut mengajak dia. dia pasti lagi tidak mau itu. sifat rara
hari ini berubah ditambah lagi teman sekelas yang selalu cuek hari ini.
sepertinya aku sebatang kara di sekolah ini tiada orang yang ingin berteman
dengan diriku. Lalu ku putuskan untuk pulang sendiri. Ku pergi menuju gerbang
sekolah dan menunggu angkot yang lewat. ku lambaikan tanganku kearah angkot
yang lewat dan angkot tersebut berhenti. kemudiaan aku masuk dan angkot pun
maju untuk mengantarkan penumpangnya.
setibanya dirumah aku menghempaskan diriku di tempat
tidur dan kemudian terlelap. Kemudian setelah lama tidur aku mendengar bel
berbunyi. aku berpikir ini pasti mama baru pulang. mama jahat sampai saat ini dia
tak mengucapkan kata selamat untuk diriku. tanpa disadari air mataku menetes
membasahi pipi ku. lalu kuusap air mata ku dan membuka pintu kepada mamaku.
Setelah itu, aku pun kembali ke kamar. dikamar itu ku
tuangkan semua pilu ku dengan menangis sepuasnya karena kesedihan ini. dan
tidak beberapa lama tiba-tiba lampu mati. aku sangat takut aku tak tau ingin
berbuat apa. kalau aku memanggil mama pasti dia akan tau kalau aku baru siap
menangis. lalu ku putuskan untuk bertahan dikamar sendirian sambil menutup
mataku dengan selimut.
tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarku aku semakin
takut dengan itu. lalu aku tidak bisa menahan lagi dan akhirnya aku teriak
memanggil mama. dan tiba-tiba lampu hidup aku melihat mama, teman-teman sekelas
ku dan salah seorang pemuda yang memegang kue ulang tahun sudah berada di dalam
kamarku. mereka semuanya menyanyikan lagu selamat ulang takun padaku. aku tak
dapat menahan air mataku dan aku lalu memeluk mama ku. ternyata mama dan
teman-teman ku sudah merencanakan semuanya ini. aku semakin memeluk erat mamaku
dan menangis di pundaknya. salah seorang pemuda yang memegang kue ulang tahun
mendekatiku dan menyuruhku untuk meniup lilinnya. dan pemuda itu ternyata orang
yang selama ini aku sukai di sekolah dan ternyata dia juga menyukaiku. aku
kemudian meniup lilin tersebut. emuda itu lalu menyatakan
"selamat ulang tahun ya hessa"
" ia aku senang bangat kamu bisa ingat hari ulang
tahun ku. aku pikir hari adalah hari dimana aku akan merasa kesedihan yang tak
bisa dilupakan."
dia pun mendekapku erat dan pada hari itu juga dia
menyatakan cintanya padaku di depan teman-teman dan mamaku.
" hessa, maukah kau jadi pacarku?"
sambil dia menyanyikan sebuah lagu untuk ku
sudah lama ku menanti dirimu
ku tak tau sampai kapankah
sudah lama kita bersama-sama
tapi segini sajakah
entah sampai kapan...
entah sampai kapan...
hari ini q akan menyatakan cinta
nyatakan cinta.....
aku tak mau menunggu terlalu lama
terlalu lama....
" hatiku pun tak bisa dibohongi. lalu aku menjawab
iya rico. aku mau jadi pacarmu"
teman-temanku pun semua bersorak ria mendengar bahwa rico
menembak aku pada hari ini sambil menyanyikan sebuah lagu. aku teramat senang sekali. dan aku pun
memeluk rico. Acara itu pun dilanjutkan sesuai rencara.
setelah acaranya selesai, semua teman-teman pun
berpulangan karena hari sudah malam. rico pun pulang dengan berpamitan
kepadaku. aku pun tersenyum kepadanya
" hati-hati di jalan y rico"
"ia hessa"
mereka semua pun berpulangan. tinggal aku dengan mama ku yang
tinggal. kami kemudian masuk kerumah dan pergi ke kamar masing-masing.
sebelumnya aku memeluk mama dan mengucapkan terima kasih untuk surpise hari
ini.
" aku sayang mama"
"mama juga sayang"
tiba-tiba aku tersentak dari tempat tidur. dan ternyata
sungguh ternyata ini semua hanya mimpi yang mengelabuhi malam ku. aku kemudian
beranjak dari tempat tidur dan melihat jam ternyata sudah subhu. aku
segera pergi kemar mandi untuk mengambil
wudhu untuk melaksanakan sholat. dan setelah itu aku berdoa kepada tuhan agar
mimpi yang kualami tadi malam mudah-mudahan itu semua menjadi nyata untuk hari
ini.